Saturday 27 September 2014

Cara Bersahabat

0 comments
Kita selalu membutuhkan orang lain, sebagai misal ada bertanya , "Bagaimana pendapatmu tentang dia?" dan dia menyebut sebuah nama. Hadirin masing-masing memberi pendapat hampir sama, "Dia memang mempunyai pendidikan tetapi sulit orangnya selalu mau memang sendiri."

Dan masih banyak lagi komentar yang mendiskreditkannya, dan pribadi ini memang selalu bertengkar dengan siapa saja. Satu hal SIKAP yang paling dibutuhkan -- apakah sebagai karyawan atau pemimpin -- adalah sikap yang dapat menarik simpati yang berlandaskan rasa saling menghormati. 

Dalam perjalanan hidup kita selalu membutuhkan bantuan, sokongan orang lain, kita tidak sendiri dalam meraih kesuksesan, selalu ada orang lain atau seseorang yang memacu.

Perhatikan mereka yang berhasil, seringkali banyak orang yang menyukainya walau ada juga yang tidak, dan ini lazimnya karena ini dan dengki. 

Ada beberapa kiat yang dapat diterapkan dan semuanya berlandaskan pada kepedulian. 


No #1: Mengingat Nama

Belajarlah mengingat nama seseorang yang diperkenalkan pada kita, karena tiada adanya kemampuan mengingat nama seseorang itu memberi kesan kita tidak peduli.

No #2: Buat Rileks


Buatlah orang merasa rileks bersama kita, jangan sampai kehadiran kita membuat suasana menjadi angker. 

No#3: Tidak Gugup


Berlatihlah supaya tidak gugup karena seseorang yang gugup membuat orang lain juga merasa tidak nyaman. 

No#4: Jangan Serba Tahu


Jangan memberi kesan bahwa Anda serba tahu, biarlah orang lain dapat juga tampil dengan kemampuan mereka, jadi jangan borong semuanya seakan Andalah yang paling hebat. 

No#5: Pribadi Asyik


Kembangkanlah kualitas pribadi yang mengasyikan, ramah, menarik sehingga orang yang bergaul dengna kita mendapatkan nilai tambah dari pergaulan itu. 

No#6: Pelajarilah 


Pelajarilah hal-hal yang membuat Anda tidak menyenangkan dan sebisanya atasi semuanya itu dari negatif menjadi positif. Sebagai misal, mungkin Anda terbiasa mengeluh, nah, seseorang yang selalu mengeluh amat membosankan karena sulit dibuat bahagia bagaimanapun kita berusaha. 

No#7: Memaafkan


Setulusnya memaafkan apabila terjadi salah paham. 

No#8: Sukai Manusia


Sedapatnya pelajari dan praktekan agar menyukai manusia sehingga kita mudah untuk melakukannya. 

Memang kita selalu membutuhkan sesama manusia, tetapi satu hal JANGAN MEMBELI PERSAHABATAN KARENA PERSAHABATAN TIDAK DAPAT DIPERJUALBELIKAN. 


Friday 26 September 2014

Bersikap dan Berpikir Positif Tentang Sesama Manusia

0 comments
Apakah mungkin kita hidup sendiri di planet Bumi ini? Tentu tidak mungkin! Begitu pula untuk meraih keberhasilan, untuk menggali potensi diri, kitapun tidak dapat mengabaikan unsur manusia. 

Karena tidak ada jalan lain kita harus bersikap positif terhadap sesama manusia. Kita tetap membutuhkan dukungan orang lain dalam apapun yang kita lakukan. 

Marilah kita tinjau bersama-sama, pemilik pabrik membutuhkan pekerja untuk menjalankan pabriknya. Toko swalayan dan para pramuria membutuhkan pelanggan untuk berbelanja. Para politisi membutuhkan pengikut untuk dapat terpilih sebagai wakil rakyat.

Memang ada juga keadaan dimana seseorang mendapatkan kedudukan karena kekuasaan yang dipaksakan, namun yang serupa ini lazimnya tidak kita inginkan. 

Masa kini kita didukung atau sama sekali tidak mendapatkan dukungan. Adakah kiat untuk mendapatkan dukungan sesama kita? Marilah kita pikirkan bersama-sama, bagaimana mungkin kita mendapatkan dukungan apabila kita sudah jauh sebelumnya berpikir negatif tentang orang-orang yang kita harapakan dapat memberikan dukungan?

Apabila kita jauh sebelumnya telah berburuk sangka – ini akan tampak pada tindakan kita dan ada sinar negatif yang memantulkannya. 

Saya banyak mengalaminya dalam perjalanan hidup ini, tatkala saya melakukan sesuatu - dengan dimulai pemikiran yang positif - maka banyak hal yang positif yang saya temukan. 

Namun memang seringkali ada saja yang mengatakan pada saya, "Aaah, sulit, bakalan tidak berhasil...," dan masih banyak kata negatif lainnya yang mereka katakan tentang orang-orang yang saya temui tetapi saya tetap melakukannya dengan pemikiran yang positif..

Memang tidak semuanya berhasil, namun sebagian besar saya mendapatkan kesuksesan. Kalaupun tidak, saya tetap menarik pelajaran yang positif darinya. 

Pribadi Bergengsi

0 comments

Seringkali yang berkaitan dengan gengsi adalah bagaimana seseorang tampil apakah dengan busananya, mobilnya, tempat tinggalnya. Semuanya ini tidak ada salahnya, tetapi jangan sampai citra tidak selaras dengan identitas diri.

Pada dasarnya yang disebut gengsi lebih baik ditingkatkan pada pergaulan dan macam kalimat apa yang kita gunakan. Pilihlah pergaulan dan kalimat kita, jangan sampai menjadi murahan. Inipun berlaku untuk apa saja dalam kehidupan kita. 

Contoh yang paling sepele, seorang wanita membeli barang tiruan karena jauh lebih murah, dan ia tampak benar-benar murahan, karena jauh lebih baik membeli sesuatu yang asli ketimbang mau bergaya dengan merek-merek kelas dunia tetapi palsu.

Pergaulan yang berkualitas akan terpantun dari banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain lewat kata-kata dan kalimat yang kita gunakan. 

Ada yang mengatakan, “Saya berada di lingkungan mana pun jadi saja. Karena saya dapat bergaul dengan siapa saja.” Hal ini justru akan membawa benturan. Tidak ubahnya dengan kita yang membutuhkan gizi yang baik, begitu pula bagaimana kita berkembang secara pribadi gizinya didadapatkan dengan lingkungan bagaimana kita berinteraksi. 

Karena itulah kita harus mempunyai kesadaran tentang lingkungan. Sadar akan ingkungan bukan hanya berkaitan dengan udara, pohon, ozon, dan lain sejenisnya, tetapi juga dengan orang-orang. 

Bukan karena pilih kasih atau berkelas-kelas, tetapi pergaulan banyak menentukan bagaimana kita berkembang, dengan sendirinya tidak dapat dihindarkan kita harus memilih. 

Ada yang mengatakan, “Habis bagaimana, ya, lingkungannya begitu sih, karena itu dia terbawa-bawa oleh lingkungan.” 

Apabila kita tidak dapat mengubah lingkungan maka diri kitalah yang berubah. Jangan sampai justru kita termakan oleh lingkungan yang merusak. Lingkungan yang buruk antara lain adalah orang-orang yang mematahkan semangat kita dengan kalimat yang pesimistis. 

Jangan membiarkan orang-orang dengan pemikiran kerdil mempengaruhi kehidupan kita. Mereka sendirinya tidak berhasil. Karen aitu pula tidak rela melihat orang lain berhasil. Malahan mereka akan mencari teman sependeritaan dan kemudian selalu saja melakukan sesuatu untuk menjatuhkan orang lain.

Masa depan kita penting karenanya jangan mengambil resiko meminta pendapat dan nasihat dari orang-orang amatiran yang memberikannya secara obrolan. Perhatikan, mereka adalah orang-orang yang gagal.

Lebih banyak mendapatkan gizi untuk perkembangan mental dan spiritual itu penting sekali, dan ini didapatkan apabila kita bergaul dengan orang-orang yang mempunyai wawasan mental dan spiritual. 

Buanglah semua ang merupakan racun antara lain perbincangan yang mengarah pada pergunjingan yang merusak. Merek ayang datang membawa berita buruk pada Anda, akan selalu melakukan yang sama. Kali ini tentang orang lain, besok tentang diri Anda.

Mereka yang membuang-buang waktu kita berada di mana-mana, sebenarnyalah orang-orang seperti ini hanya mempunyai satu tujuan – ingin merusak orang lain. 


Tuesday 23 September 2014

Lelaki Juga Ber-Gossip

0 comments
Seringkali dikatakan wanita suka bergosip atau bergunjing, tetapi dari penelitian ternyata lelaki juga seringkali terjebak dalam pergunjingan yang lebih merusak. Pria bergunjing tentang bisnis, kehidupan politik, kehidupan seksual, dan percintaan lelaki lain.

Perbincangan membentuk bagian besar dari lingkngan psikologis kita, ada perbincangan yang sehat, memberikan dorongan, memperluas wawasan, seakan kita berada dalam lingkungan alam yang sejuk, ada sinar matahari yang membeirkan kehangatan, ada percakapan yang membuat kita merasa bahagia, dan berada dalam suasana keberhasilan.

Akan tetapi ada juga perbincangan bagaikana kita berada dalam udara yang tercemar dan kita merasakan adanya suasana persaingan tidak sehat, persahabatan tidak tulus. Semuanya ini membuat kita merasa tidak berbahagia, akhirnya menjalani kehidupan yang merugi.

Pergunjingan dan bergunjing adalah perbincangan negatif dengan orang lain, dan membiarkannya berkembang lantas menjadi kebiasaan yang memberikan semacam sensasi yang merugikan diri kita sendiri.

Tanpa disadarinya orang-orang yang dapat memberikan peluang dan kesuksesan padanya dengan sendirinya akan menjauhinya dan jadilah pribadi serupa ini oknum yang tidak disukai malahan tidak dapat dipercaya.

Coba perhatikan, ada ada saja mereka yang selalu saja mesti menambahkan sesuatu yang negatif selagi orang lain membicarakan hal-hal positif tentang seseorang. Sebagai misal ia akan menambahka, "Memang sih dia berhasil, tapi bagaimana ya, saya dengan dia begitulah..."

Mau membicarakan sesuatu dengan seseorang?Bicaralah tetapi tetaplah pada jalur positif. Kita garis bawahi bersama-sama perbicangan tidak mestinya selalu pergunjingan. Marilah kita bersama-sama mengadakan penelitian jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan bergunjing, dan apabila sekali waktu berada dalam jalur pergunjingan maka kita pun cepat-cepat mengganti jalur.

Racun dalam Pergaulan

0 comments
Berhati-hatilah dengan lingkungan kejiwaan, hal ini penting sekali karena dapat berjangkit. Lingkungan yang negatif atau positif secara kejiwaan memegang peran paling utama bagaimana kita berkembang secara kejiwaan.

Pilihlah teman-teman yang mempunyai minat untuk mendorong kemajuan Anda, mereka yang bergembira melihat kemajuan Anda. Mereka adalah orang-orang yang berpikir luas dan tidak selalu mengecilkan pendapat atau ide Anda. Karena apabila kita bergaul dengan orang-orang yang kerdil, maka kitpun akan terjangkit.

Kita menjaga kesehatan dan kebugaran, memilih makanan, berhati-hati jangan sampai keracunan karena makan dan minum yang salah. Hal ini pula yang harus kita lakukan terhadap jiwa kita, jangan sampai terkena racun.

Racun itu antara lain "pergunjingan." Memang racun pergunjingan berbeda dengan racun yang terdapat dalam makanan dan minuman. Karena apa yang dimakan dan diminum dapat segera terasakan dan lantas diobati.

Lain lagi apabila benak dan jalan pikiran kita sudah termakan racun, karena seringkali seseorang yang sudah keracunan benak dan jalan pikirannya seringkali tidak menyadari keadaan dirinya yang sudah termakan racun.

Karena cara bekerjanya racun pada otak memang tidak terasakan, namun akibatnya merusak. Ia membuat kita tidak dapat berpikir jernih, jadilah kita manusia yang kerdil, mudah tersinggung, mau menang sendiri sehingga makin terpencil dari pergaulan yang sehat. Lazimnya jalan pikiran mereka tidak berwawaan, sehingga terasakan mereka tidak berkembang.

Tips Bergaul agar Sukses

0 comments
Sebagaimana tubuh kita membutuhkan gizi untuk dapat tetap sehat, begitu pula bagaimana kita berkembang dan menggali potensi diri banyak ditentukan oleh gizi, dan gizi -- dalam hal ini -- terdiri dari sesama manusia dengan siapa kita berinteraksi.

Sebagaimana tubuh kita membutuhkan berbagai macam jenis makanan dan mineral, begitu juga keadaan jiwa kita.

Makin banyak kita berinteraksi dengan sesama manusia, makin banyak yang kita ketahui begitu pula mendapatkan banyak informasi, karena banyak juga peluang untuk menggali potensi diri. Karena itu bergaulah dengan orang-orang yang mempunya profesi berbeda dengan Anda. Mereka yang mempunyai minat yang berbeda pula. Karena wawasan kitapun menjadi luas, jadi bukan seperti kata di bawah tempurung.

Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai penambah gizi dalam pengembangan diri, misalnya hal-hal berikut ini.

Bergaulah dengan mereka yang berbeda profesi, bacalah juga materi yang tidak berkaitan dengan profesi Anda. Karena betapa membosankan apabila Anda ahli mesin dan seterusnya hanya berbicara tentang mesin. Pergaulan, minat yang luas, dan dilakukan dengan penghayatan akan memberikan kepuasan batin dan dengan sendirinya membuka juga aneka macam kesempatan.

Pilihlah teman-teman yang dapat berdiskusi dan memberikan pendapat, mungkin berbeda dengan pendapat Anda. Mungkin berbeda pandangan politik, karena Anda saling menghargai dan belajar juga dari perbedaan itu.  Perhatikan mereka yang mempunyai teman sepergaulan yang hanya mempunyai minat main kartu, betapa mereka amat terpojok. Dan terasakan dalam berteman sebenarnya mereka merasa tidak berdaya.

Tetapi dalam ketidakberdayaan ini mereka saling mencari dan saling membenci, sehingga suatu ketika mereka terperangkap kekerdilan mereka sendiri. Mengapa demikian? Tiada ada yang memberikan pendapat bahwa mereka sebenarnya berada pada jalur yang benar. Sebagai misal, mereka yang sepergaulannya berjudi, masuk keluar rumah-rumah minum dan mabuk-mabukan. Apabila pergaulan mereka selalu dengan orang-orang yang sama minatnya, maka tidak akan ada perubahan.

Pilihlah teman-teman yang berjiwa besar, yang tidak mudah tersinggung atau mereka yang mau menang sendiri bukanlah pilihan yang tepat.

Pergaulan Mempengaruhi Kesuksesan

0 comments
Dalam perjalanan hidup seringkali kita dipengaruhi dan terpengaruh oleh pergaulan dan persahabatan. Kalimat yang kita gunakan, pandangan hidup, bagaimana kita mengambil keputusan, nilai-nilai tertentu banyak diwarnai oleh mereka yang kita sebut sahabat atau rekan sepergaulan.

Saya apabila hanya mengikuti apa-apa yang dikatakan mereka yang memberikan pendapat maka banyak yang saya lakukan dan kerjakan sekarang tidak menjadi kenyataan. Karena yang dapat mempengaruhi kita dengan sikap negatif dan pesimis, sebenarnya mereka berada di mana-mana.

Ada yang sepertinya mempunyai maksud baik, lalu mengatakan, "Ah buat apa engkau berusaha? Pasti gagal deh, saya sudah kapok karena itu saya tidak mau engkau kecewa..." Tetapi ada lagi kelompok yang tidak tulus, malahan iri atau cemburu karena mereka sendiri tidak bergerak, tidak mampu, lalu mereka tidak rela orang lain berhasil.

Berhati-hatilah menghadapi orang semacam ini. Boleh juga mempelajari perilaku mereka, tetapi jangan sampai mereka mempengaruhi kita karena hl-hal serupa ini memang mudah berjangkit.

Kita akan selalu berjumpa dengan orang-orang yang berbicara negatif atau berbicara buruk tentang perusahaan tempat mereka bekerja. Atau tentang apa saja yang mereka selalu mempunyai komentar negatif. Seorang pria bercerita, " Benar juga bergaul dengan orang-orang negatif dapat membuat kita merasa tertekan.

"Setiap hari saya merasa amat tertekan, karena pria yang satu ruangan dengan saya selalu mempunyai kisah negatif tentang apa saja, terutama tentang perusahaan dan para manajer tempat kami bekerja. Tanpa saya menyadarinya, apa-apa yang dia katakan membuat saya merasa tertekan dan pesimis. Saya kemudian mengatakan ini pada kepala bagian kami dan syukurlah dia memahami keadaan saya, kemduian memindahkan saya dari bagian itu."

Di sudut lain kita melihat bahwa kita mau berusaha selalu dapat melakukan sesuatu untuk mengubah lingkungan sehingga tidak termakan oleh lingkungan yang negatif.

Bagaimanapun juga kita dinilai dari pergaulan dengan siapa kita bergaul atau berteman.

Kita memang berbeda-beda. Ada teman kerja yang negatif ada yang positif. Ada yang bekerja karena "terpaksa" bekerja sekedar bekerja saja. Ada lagi yang bekerja karena mereka mempunyai ambisi untuk maju berkembang. Ada yang berbicara negatif atau buruk atau mencari-cari kesalahan perusahaan, atasan, maupun teman sejawat.

Ada lagi yang objektif melihat bagian yang positif dari sesama manusia juga, juga perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka menerima teguran sebagai perbaikan karena mereka terus berkembang tetapi ada lagi yang menerima teguran sebagai penghinaan.


Monday 22 September 2014

Golongan Pribadi Berkualitas

0 comments

Golongan yang Menyerah Total

Jauh di lubuk hati mereka yakin bahwa mereka memang sudah ditakdirkan untuk selalu merugi. Namun lain lagi apa yang mereka tampilkan ke permukaan. Mereka mengatakan, "Saya sudah puas kok begini... mau apa lagi...."

Sementara itu mereka lebih banyak menyusahkan orang lain, apakah sanak saudara atau dimana mereka bekerja karena sikap mereka yang tidak konsisten dan tidak bertanggung jawab.

Golongan yang Tidak Menyerah Total


Mereka bekerja. Mereka mempunyai cita-cita. Namun apabila harus bekerja keras lagi, merekapun menyerah dan lazimnya mengatakan, "Saya sudah mencapai tingkat yang paling tinggi, jadi saya merasakan sudah cukup banyak bekerja dan kalau bekerja lebih keras lagi bisa-bisa jatuh sakit ... toh saya hidup jauh lebih baik daripada rata-rata orang Indonesia, mau apa lagi?"

Sebenarnya mereka tidak puas dengan apa yang sudah mereka raih, mereka tahu mereka dapat berbuat lebih banyak lagi. Namun mereka tidak mau menerima pekerjaan yang menuntut tanggung jawab lebih besar.

Jauh di lubuk hati mereka takut karena mereka sebenarnya merasa tidak mampu, jadi bagaimana kalau ditertawakan orang? Karena itu mereka lebih baik merayap, ketimbang berdiri tegak menatap dunia.

Golongan Yang Tidak Pernah Menyerah


Anggota dari golongan ini memang tidak seberapa banyak. Mereka tidak membiarkan perasaan putus asa, pesimis menguasai diri mereka. Mereka sebaliknya menatap kehidupan dengan nafas optimis dan kesuksesan.

Mereka merasakan kehidupan ini penuh dengan tantangan, banyak kebahagiaan walau mereka babak belur dengan berbagai benturan. Kita masing-masing mau juga ada dalam kelompok ini, mendapatkan keberhasilan, kebahagiaan, kehidupan, dan pribadi yang berkualitas.

Memang untuk berada dalam golongan ini, kita harus mau menolak semua unsur-unsur negatif yang menekan kita dan ini banyak terdapat dalam lingkungan kita. Hal-hal serupa ini akan kita alami dalam kehidupan sehari-hari dan berada dalam lingkungan kita juga.

Sebagai misal Anda mengatakan, "Suatu hari saya mau keliling dunia dan membuat penulisan tentang perjalanan saya ini."

Bisa jadi teman-teman yang tidak pernah bermimpi untuk sekali waktu dapat keliling dunia lantas mengatakan, "Mana mungkin? Itu kan membutuhkan uang dan waktu." Malahan menertawakan Anda.











Implikasi Penting Pergaulan

0 comments
Makin lama kita bergula dengan orang-orang negatif mak akitapun akan terjangkit penyakit negatif. Bergaul dengan orang-orang sembrono dan tidak bertanggung jawab, lambat laun kitapun akan menjadi demikian.

Membiasakan bergaul dengan orang-orang yang pesimis, lambat laun kitapun akan selalu mendung. Bergaul dengan orang-orang royal tidak memikirkan hari esok, kitapun akan menjadi orang yang bagaimana nanti, dan bukan berpikir nanti bagaimana kalau hari saya menghabiskan semua uang saya.

Dan masih banyak lagi sikap negatif lainnya kan menjadi juga ciri khas kita apabila seterusnya berada dalam lingkungan dan bergaul dengan orang-orang negatif. Bergaul dengan para penipu, penjahat, kita pun lambat laun akan menghalalkan semua cara.

Apabila bergaul dengan pribadi positif, mereka yang punya tujuan hidup, pribadi yang berwawasan, selalu meningkatkan kualitas diri, apakah dengan terus belajar formal ataupun nonformal maka kitapun akan terus terpacu.

Bergaul dengan mereka yang mempunyai rasa hormat pada diri sendiri (mempunyai harga diri), maka kitapun akan meningkatkan kualitas diri.

Para pakar sependapat bagaimaan keadan kita saat ini, kepribadian kita, cita-cita, nilai-nilai, status dalam kehidupan, sebagian besar adalah hasil dari lingkungan dalam bentuk kejiwaan. Begitu pula dari hasil penelitian para ahli, bagaimana keadaan kita kelak satu, lima, sepuluh tahun ke depan, atau sampai kapan saja semuanya itu berkaitan dengan lingkungan kita di masa depan.


Saturday 20 September 2014

Lingkungan Menentukan Kualitas Pribadi

0 comments
Apabila kita berbicara tentang manusia yang berkualitas, bukan berarti karena pribadi tersebut mempunyai banyak harta. Karena kitapun mengetahui cukup banyak kisah tentang orang-orang yang mempunyai banyak harta tetapi berakhir dalam tragedi.

Malahan harta itulah yang telah membawa perpecahan dalam keluarga -- dan masih banyak lagi malapetaka lainnya -- dikarenakan harta.

Tetapi ita pun tahu kisah-kisah mereka yang menggunakan harta untuk perbaikan umat manusia. Begitu juga banyak orang yang hidup dalam serba keterbatasan harta namun mereka tetap mempunyai kualitas.

Kisah-kisah tentang pribadi yang melakukan tugas dengan sebaik-baiknya, jujur, dapat diandalkan, sehingga menyebut ataupun mendengar nama mereka kita pun lantas saja menggolongkan mereka dalam kelompok manusia yang mempunyai kualitas dan integritas.

Sebaliknya kitapun tahu mereka yang mempunyai banyak harta, tetapi mendengar nama mereka kitapun lantas merasakan mereka orang-orang yang tidak berkualitas.

Mengenai Cara Berpikir


Banyak hal dalam hidup kita, malahan semua yang berlangsung dalam perjalanan hidup manusia semuanya itu dimulai dari pikiran. Pikiran kita memang mempunyai mekanisme yang tidak ada tandingannya. Apabila kita arahkan maka ia akan menghasilkan kesuksesan, sebaliknya disalaharahkan ia akan juga membawa benturan dan tragedi.

Jalan pikiran kita, cara kita berpikir yang akan menentukan bagaimana nasib kita sekalipun juga. Pikiran adalah sesuatu yang mengendalikan langkah-langkah kita.

Marilah kita telusuri bersama-sama bagaimana pikiran kita bekerja dan mewarnai kehidupan kita.

Tubuh manusia bergerak, berfungsi, karena tubuh itu diberi makan dan minum. Kebugaran, kesehatan tubuh kita banyak sekali ditentukan apa yang kita makan dan minum apakah itu makanan yang terdiri dari daging, sayuran, vitamin, gerak badan dan masih banyak lagi yang kita lakukan dengan tubuh kita supaya tetap sehat dan bugar.

Bukan hanya tubuh yang membutuhkan makanan. Begitu pula pikiran kita. Makanan untuk pikiran tidak dalam bentuk pizza, dan lain sejenisnya yang dapat dibeli di toko swalayan. Makanan untuk pikiran kita didapatkan dari lingkungan, apa yang kita baca dan lihat juga dengar dan seribu satu macam kejadian yang mempengaruhi jiwa kita yang sadar maupun di bawah sadar.

Peikiran kita sadar atau tidak sadar mengkonsumsi berbagai kejadian yang kita dapatkan sehari-hari, apakah itu melalui media massa, pengalaman sehari-hari, dengan sanak keluarga, teman kerja dan masih banyak lagi.

Semuanya itu memang bagaikan makanan untuk benak kita, jalan pikiran kita, sehingga ini pun yang menentukan atau pun membentuk kebiasaan kita, sikap dan pribadi kita semuanya ditentukan oleh makanan yang diserap oleh benak.

Kita masing-masing mempunyai sejumlah kapasitas untuk berkembang. Namun seberapa banyak kita mengembangkan potensi dan bagaimana kita mengembangkannya, banyak tergantung oleh macam makanan yang kita konsumsi.

Benak, jalan pikiran, bagaimaan kita berpikir, memantulkan macam makanan apa yang kita konsumsi sebagaimana juga badan kita akan memantulkan apakah kita mempunyai cukup gizi atau sebaliknya.

Makanan benak dan pikiran memantulkan lingkungan kita. Ini dapat kita umpamakan, bagaimana kira-kira keadaan diri Anda andaikan dilahirkan dan dibesarkan di Amerika dan bukan Jakarta. Bagaimana kira-kira cara berpikir, dan makanaan apa yang Anda gemari?

Jelas akan berbeda sekali dengan keadaan diri kita saat ini. Ini lumrah karena kita memang dipengarui oleh lingkungan tempat kita dilahirkan, dibesarkan, dan sesungguhnya kita masing-masing adalah hasil dari lingkungan kita.

Kita dibentuk oleh lingkungan bagaimana kita berpikir, bersikap, dan bertindak yang dilakukan semuanya dipengaruhi oeh lingkungan sosial. Soal yang sepele saja, musik yang digemari, kalimat yang digunakan, selera makan, cara berpakaian, semuanya jelas dipengaruhi lingkungan.


Penampilan sebagai Pendukung Kesuksesan

0 comments
Apa saja yang perlu diterapkan sebagai kebiasaan sehari-hari guna mencapai pribadi sukses?

Berpenampilanlah

Tampilkan seperti orang penting dan Andapun akan merasa penting. Look good dan you feel good. Penampilan kita banyak sekali berbicara tentang diri kita. Penampilan kita langsung berbicara dengan orang lain. Apakah kita menampilkan seseorang yang cerdas, ataukah seseorang yang tidak peduli (cuek tidak selamanya baik).

Apakah kita menampilkan diri seperti seorang yang maju, makmur ataukah sembrono tidak mempunyai selera. Apakah kita mempunyai penampilan seseorang yang dapat dipercaya dan diandalkan ataukah seorang sembrono?

Berpikirlah bahwa Pekerjaan Kita Penting


Apabila kita selamanya berpikir bahwa pekerjaan dan profesi kita penting, maka semuanya ini akan memberikan isyarat pada otak kita, sehingga kitapun terpacu untuk dapat bekerja dengan baik.

Apabila kita menganggap pekerjaan kita penting, maka mereka yang berada di lingkungan kita apakah karyawan siapa saja akan juga berbuat demikian.

Berilah Dorongan Pada Diri Sendiri


Berilah dorongan pada diri sendiri dengan berbicara pada diri sendiri, memberikan pengharagaan pada diri sendiri tidak ada salahnya. Dan setiap kali akan melangkah berserah-lah pada-Nya, selain dari itu teruslah tingkatkan kualitas diri baik dalam kemampuan dan percaya diri. Juga penampilan apa saja yang dapat memberikan nilai tambah terus dipacu.

Bertanyalah Pada Diri Sendiri

Dalam keadaan apapun juga, situasi yang kritis, bertanyalah pada diri sendiri, apakah cara-cara saya adalah juga cara-cara yang dilakukan orang-orang berjiwa besar dan bersikap dan pandangan positif?

Semuanya itu bisa dapat menjadi milik kita sendiri, carilah semuanya dalam diri kita sendiri. Penghargaan, harga diri, kebahagiaan, semuanya bermuara pad diri kita sendiri. Kuncinya sudah di tangan Anda apa lagi yang harus kita lakukan? Kecuali bertindak.

Friday 19 September 2014

Cara Berpikir Positif

0 comments
Tingkatkanlah cara berpikir, begitu juga tingkatkan juga bertindak, apakah bekerja dan apapun yang kita lakukan dalam kata dan perbuatan.

Meningkatkan cara berpikir dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan andaikan Anda menghadapi satu masalah, bagaimana orang lain menanggapinya? Karena cukup banyak dari kita yang berpikir sempit, soal sepele dibuat dramatis sehingga membuat waktu dan energi memikirkan yang tidak perlu.

Sebagai misal kita sedang cemas, cepat-cepaat bertanya apakah kecemasan ini beralasan? Apakah seseorang yang mempunyai wawasan juga cemas seperti saya dalam hal ini?

Andaikan kita mempunyai satu gagasan, cobalah juga berpikir bagaimana gagasan atau ide kita ini akan dilakukan juga oleh seseorang yang berjiwa besar?

Bagaimana dengan kalimat yang saya gunakan, cara saya berbicara apakah saya memantulkan seseorang yang penting mempunyai kemampuan dengan sendirinya apa-apa yang saya katakan memang sudah sepantasnya mendapatkan perhatian orang lain?

Bagaimana cara saya berbicang-bincang, apakah seseorang yang berwawasan akan berbincang-bincang seperti saya juga?

Apabila saya marah, kesal, apakah hal-hal yang membuat saya marah dan kesal akan membuat orang yang berwawasan, orang yang mempunyai harga diri juga merah dan kesal?

Bagaimana dengan lelucon dan humor saya, apakah orang yang sukses dan penting mempunyai juga lelucon yang sama dan humor saya apakah sama dengan orang yang penting dan mempunyai pemikiran luas?

Bagaimana saya menganggap pekerjaan saya, apakah sama dengan orang yang mempunyai sikap positif memperlakukan pekerjaan mereka?


Menghargai Diri Sendiri

0 comments
Dalam berbagai pendidikan tentang kepemimpinan, menggali potensi diri, mengembangkan bakat, seringkali yang ditekankan adalah DIRI MEREKA SENDIRILAH YANG TERLEBIH DAHULU HARUS MENGHARGAI DIRI SENDIRI.

Karena dengan menghargai diri sendiri, kitapun akan terpacu melakukan yang terbaik. Karena apabila kita semata-mata mengharapkannya datang dari orang lain, terlebih seseorang yang kita cintai dan puja, bisa jadi seseorang itu terlalu sibuk atau bisa jadi cinta memang tidak seimbang.

Buktikanlah terlebih dahulu pada diri sendiri bahwa diri kita memang sepantasnya dihargai, maka orang lain akan melihatnya. Seorang pria mengeluh, "Buat apa saya berusaha toh istri saya tidak menghargai saya. Malahan dia mengatakan saya kuli harian."

Walau pria ini akhirnya bekerja juga, berkarya, tetapi dia seterusnya diliputi suasana kesedihan dan cepat putus asa, dia ingin cepat menjadi kaya raya, rasanya dia tidak mempunyai waktu untuk membuktikan pada istrinya bahwa ia lelaki atau suami yang mempunyai potensi.

Akan tetapi suasana putus asa, kesedihan membuat suasana ikut menjadi suram dan inpun mempengaruhi peruntungannya.

Karena itu dianjurkan untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri dan penghargaan orang lain akan datang dengan sendirinya. Kalau tidak, setelah terbiasa memberikan penghargaan pada diri sendiri akhirnya kitapun tidak mengharapkannya lagi dari orang yang paling kita cintai sekalipun jua.

Yang perlu dikatakan pada diri sendiri adalah, "Saya mempunyai kemampuan, saya mempunyai potensi, saya mempunyai banyak sekali keberuntungan yang sudah seharusnya saya syukuri."

Selain itu katakan juga pada diri sendiri, "Saya oran gyang mempunyai kemampuan untuk berbahagia, mempunyai kemampuan untuk kemakmuran."

Karena itu biasakanlah hanya berbicara tentang KEBAHAGIAAN - KEMAJUAN - KEMAKMURAN. Boleh juga mengunci diri di kamar, dan berbicara pada diri sendiri, ataupun biasakan berbicara dengan diri sendiri bahwa diri saya berbakat, berbahagia, mempunyai kemampuan untuk makmur dan maju.

Marilah kita perhatikan anak kecil, mereka seringkali berbicara dengan diri sendiri, mereka asyik dengan diri sendiri mempunyai cita-cita entah apa saja, yang tidak berani orang dewasa bayangkan. Biasakanlah menggunakan kalimat yang membangun apakah untuk diri sendiri juga orang lain.

Thursday 18 September 2014

Tentang Penghargaan dan Sikap Menghargai

0 comments
Masing-masing kita membutuhkan penghargaan dan pujian, karena apabila kita sudah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya tetapi tidak juga dihargai maka kita akan menderita.

Terlebih apabila kita baru memulai satu pekerjaan, maka kita membutuhkan dorongan dan ini dapat bermacam-macam. Sesorang yang mempunyai perhatian terhadap apa yang kita dilakukan, ataukah atasan. Terlebih kita membutuhkannya dari seseorang yang dekat pada kita.

Tetapi seringkali justru hal ini tidak dapat kita lakukan, malahan yang didapatkan adalah cemooh atau ketidakpedulian, malahan kritik yang mematikan semangat.

Seorang kenalan saya, pria yang berbakat, tetapi apapun yang dia kerjakan tidak pernah mendapat penghargaan dari istrinya, malahan dia dicemooh dan dikatakan dia bekerja seperti kuli harian saja.

Hal ini merupakan duri dalam daging untuk pria ini. Sulit baginya menerima hal ini, tetapi karena ia amat mencintai istrinya sehingga dia tidak mau mengakui bahwa hal ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam dirinya.

Begitulah, apapun yang dia lakukan, dia sendiri tidak mendapat kepuasan darinya. Dia seperti anak kecil yang sedih, kecewa, karena ayah dan ibunya tetap mengatakan dia anak yang bodoh tidak dapat belajar dengan baik.

Walau pekerjaannya dihargai di perusahaan di mana dia bekerja, tetapi karena tetap saja dia tidak dihargai istrinya maka semua itu terpantul pada semua yang dia dapatkan semuanya habis begitu saja.

Siapa saja yang meminta uang apakah itu sebagai pinjaman yang tidak pernah dikembalikan selalu dia berikan. Istrinya begitu pula mengetahui akan kelemahan suaminya, karena rasa rendah diri yang mendalam maka ia akan melakukan apa saja yang diminta istrinya walau ini membuat dia kebingungan sendiri bagaimana memenuhi semuanya itu.

Akhirnya semua itu terpantul pada fisiknya, dia mudah sekali jatuh sakit apakah terserang penyakit pilek, sakit kepala berkepanjangan, dan masih banyak lagi gangguan lainnya karena rasa rendah diri yang belum teratasi.







Wednesday 17 September 2014

Sikap Pribadi Sukses

0 comments

Pribadi Sukses Mengaktifkan Diri   Kembangkanlah sikap yang memberikan nilai tambah pada diri sendiri. Dengan sendirinya ini akan melebar pada lingkungan di mana Anda berada. Kembangkanlah sikap mengaktifkan diri.




Pribadi Sukses Mengaktifkan Diri

Kembangkanlah sikap yang memberikan nilai tambah pada diri sendiri. Dengan sendirinya ini akan melebar pada lingkungan di mana Anda berada. Kembangkanlah sikap mengaktifkan diri.


Marilah kita telusuri bersama-sama bagaimana melakukannyaa. Banyak yang saya pelajari dari pengalaman. Saya banyak memperhatikan mengapa banyak orang mengantuk ketika menghadiri seminar atau ceramah.

Dari pengamatan ini saya menyadari dan menarik pelajaran darinya," UNTUK MENGAKTIFKAN ORANG LAIN, KITA HARUS TERLEBIH DAHULU MENGAKTIFKAN DIRI KITA SENDRI."

Saya perhatikan pembicara yang loyo, tidak bersemangat jelas tidak aktif dengan sendirinya pendengarpun tidak aktif mendengarkannya.

Pembicara tidak antusias dengan sendirinya tidak juga membuat orang lain antusias mendengarkannya.

Saya pernah mempunyai seorang kenalan walau dia terpelajar, tetapi selalu saja tidak berhasil, malahan dalam pergaulan dia selalu terpencil. Mengapa demikian? Karena dia sendiri tidak menyukai apa yang dia lakukan, seringkali apabila duduk bersama saya di hadapan berpuluh-puluh orang di dalam satu ruang tiba-tiba dia mengatakan, "Aduh, saya jenuh...jenuh, tidak betah di ruang tertutup dengan begitu banyak orang."

Dia jenuh dan bosan dengan pekerjaannya, dan ini tampak pada wajahnya yang lebih banyak cemburut dan kalimatnya menggerutu, mengeluh, selalu kalimat negatif yang dia ucapkan.

Begitulah, untuk mengaktifkan orang lain, kita harus terlebih dulu mengaktifkan diri sendiri. Untuk membuat orang lain antusias, kita harus terlebih dulu mempunyai sikap antusias.

Sukar untuk membuat orang lain antusias, apabila diri kita sendiri loyo, jenuh, dan dengan sendirinya tidak mempunyai antusias. Kalau sudah begini memang potensi tidak berkembang, karena kejenuhan berkepanjangan yang tidak menentuk adalah kebiasaan MEMANJAKAN EMOSI yang banyak sekali merugikan diri sendiri.

Di sinilah kita melihat bahwa sikap memang paling utama, sikap mengaktifkan diri sendii, sikap yang antusias menjalarkan juga sikap yang sama Memang tidak selamanya demikian, tetapi ini bukan berarti lantas kita mengubah sikap yang positif menjadi negatif.

Masih lebih baik kita mengalami benturan sebagai hakikat hidup, ketimbang tetap mendapat cobaan karena kita negatif tidak mempunyai antusiasme, tidak aktif, semua itu adala dalam jangkauan kita masing-masing...mau pilih yang mana?


Sikap - Faktor Sukses

0 comments

Kita membaca sikap melalui ekspresi, tekanan suara, dan masih banyal lagi lainnya yang tidak diucapkan kalimat, malahan kalimat yang diucapkan dapat memberikan arti yang lain melalui sikap.

Tatkala belum ada lagi bahasa berjuta-juta tahun yang silam, jelas kala itu manusia berkomunikasi melalui sikap dan sampai saat ini masih berlaku, manusia tidak berkomunikasi dengan kalimat melainkan ekspresi wajah, bebunyian, atau sikap-sikap lainnya.

Dan sampai sekarang kita tetap saja mengkomunikasikan sikap kita, perasaan kita, terhadap orang lain dengan cara yang sama.

Marilah kita memperhatikan tatkala berkomunikasi dengan bayi melalui sentuhan tubuh secara langsung. Tetapi apabila kita tidak memeluk bayi tersebut, maka kita pun berkomunikasi melalui ekspresi wajah, bunyi suara, dan sesungguhnya aneh tetapi nyata, bayi yang tampaknya belum tahu apapun jua lantas merasakan seseorang yang sebenarnya tidak tulus.

Seorang pakai yang banyak mengadakan penelitian dan penulisan kepemimpinan dan memberikan seminar-seminar di berbagai universitas di Amerika mengatakan, "Jelas untuk mencapai keberhasilan yang dibutuhkan bukan kesempatan, fasilitas juga bukan hanya kemampuan. Karena dari pengalaman saya selama bertahun-tahun menekuni dan mempelajari para pemimpin dan orang-orang yang mengukir sejarah apakah dalam lingkup yang terbatas maupun secara menyeluruh, ini hanya dapat dilukiskan dalam satu kata yakni sikap. Karena, apabila sikap kita enar, maka kemampuan kita akan mencapai titik maksimum dengan sendirinya keefektifan dan maih banyak lagi ciri yang baik lainnya yang ikut terpacu."

Sikap yang membedakan mengapa ada orang yang berhasil dan mengapa ada pula yang gagal. Salesman dengan sikap yang baik akan mencapai targetnya, mahasiwa dengan sikap yang tepat tidak perlu takut tidak akan lulus, dalam kehidupan kita bermasyarakat juga dalam cinta sikap banyak memegang peran.

Sikap yang tepat membuat kita mampu bernegosiasi, membina kita menjadi pemimpin. Sikap yang benar membuat kita mudah meraih apa pun yang didambakan.


Monday 15 September 2014

Sikap Cermin Hati

0 comments
Sikap memegang peran paling utama dalam keberhasilan; apakah itu untuk  meraih kesuksesan dalam usaha, pergaulan, kebahagiaan, dan hal-hal positif dalam kehidupan ini.

Dapatkah Anda membaca apa yang ada dalam benak orang lain? Sebenarnya kita masing-masing sudah melakukan setiap hari tanpa kita memperhatikannya. Bagaimana kita melakukannya? Kita melakukannya secara otomatis dengan cara menafsirkan sikap orang lain, apakah itu tata gerak, gerak gerik tubuh, atau cara berbicara, tekanan suara, dan masih banyak lagi cara lainnya bagaimana kita bersikap.

Bagaimana tubuh kita bersikap, adalah juga pantulan bagaimana pemikiran kita, SIKAP MENTAL kita. Sebagai misal, siapa saja yang pernah jatuh cinta pasti tahu bagaimana mereka bersikap, gerak gerik dan lain sejenisnya yang dilakukan pada saat jatuh cinta.

Begitulah kita tidak perlu jelas-jelas mengatakan, "Saya senang sekali berjumpa dengan Anda." __atau, "Saya sungguh amat membencimu." ___" Anda penting sekali untuk saya."

Begitu pula kita tidak membutuhka kalimat untuk menyatakan, "Saya senang sekali dengan pekerjaan saya," ________ atau  "Saya bosan dengan pekerjaan saya, " ____ "Saya lapar," karena sesungguhnya kita tidak selamanya membutuhkan kalimat apa yang ada dalam benak kita, dan seringkali ini lantas dibaca dan dirasakan orang lain.

Bagaimana kita berpikir dan merasakan terpantul pada bagaimana kita bertindak. Sikap adalah cermin isi hati, apakah sikap mental maupun sikap tubuh. Bagaimana berpikir dapat dilihat dari tindakan.

Kita dapat membaca apa-apa saja ang ada dalam pikiran seseorang yang duduk di belakang merja tulis. Kita merasakannya dengan cara mengobservasi eksperesi dan cara-caranya, bagaimana dia bersikap dan menganggap pekerjaanya.

Kita lantas dapat membaca apa yang dalam benak seorang saleman, suami, istri, rekan kerja, kekasih, boss, dan sesungguhnya kita sudah melakukannya setiap saat.

Sikap melakukan lebih banyak lagi, bukan hanya memantulkan, tetapi sikap dapat juga terdengar. Sebagaimana misal sekretaris dengan ramah berbicara melalui telepon, "Selamat pagi Pak Ahmad," suaranya terdengar merdu, "Saya menghormati Anda Pak Ahmad, saya senang sekali Anda menelepon," dan pada saat yang bersamaan terasakan bahwa skreatais ini suka pada pekerjaannya.

Akan tetapi sekretaris yang lain lagi mengucapkan kalimat-kalimat yang sama namun dengan maknanyya yang tertangkap, "Saya sedang sibuk dan Anda amat mengganggu saya, saya tidak suka pada pekerjaan saya, saya jenuh, saya tidak suka Anda."

Menjalin Persahabatan untuk Kesuksesan

0 comments
Apabila kita mempelajari orang-orang yang berhasil, mereka rata-rata mempunyai kepribadian yang hangan dan dapat bergaul baik dengan sesamanya, terasakan ada kehangatan yang tulus. Tetapi satu hal, janganlah mencoba membeli persahabatan, karena persahabatan tidak dapat diperjualbelikan.

Citra membeli persahabatan harus kita hindari, karena bagaimanapun juga persahabatan yang dibeli akan hilang sekali waktu. Kita masing-masing merasa senang apabila mendapat hadiah atau pemberian sesuatu yang wajar saja, tetapi apabila pemberian itu berdasarkan semata-mata untuk mendapatkan sesuatu, semacam "penyuapan" maka malahan tidak akan lagi mengadakan hubungan bekerja dengan seseorang serupa ini.

Ini yang perlu diperhatikan jangan sampai citra serupa itu yang kita ukir dalam kehidupan ini, sekedar untuk meraih kesuksesan lantas kita membeli persahabatan.

Persahabatan tidak dapat dibeli, apabila kita melakukannya juga maka akan kehilangan uang, dan kitapun membuat orang lain membenci kita.

Karena itulah masih jauh lebih baik dalam berusaha kita sekalian juga berusaha menjalin persahabatan yang tulus. Tetapi bagaimana menjalain persahabatan atau membuat perkenalan?

Lazimnya lebih banyak yang berpedapat, "Biarlah merek ayang memulai mendekati kita, mengapa harus kita? Mestinya mereka," dan dengan cara ini kita memang memperlihatkan sikap ketidakpedulian.

Dan memang seringkali kita dihinggapi rasa harga diri yang tidak pada tempatnya. Apabila kita membiarkan orang lain yang harus terlebih dulu mendekati kita, bisa jadi kita tidak akan pernah membuat perkenalan atau persahabatan.

Dan begitulah citra diri ita, orang yang congkak, angker, dingin, dan masih banyak lagi sejenisnya, akhirnya begitulah citra diri kita dan mungkin saja identitas kita bukan demikian. Karena terdengan juga kalimat, "Orangnya baik, tidak sombong, hanya begitulah, sulit bergaul."

Citra diri yang ingin kita tampilkan, sebisanya sejalan dengan identitas diri kita. Tetapi bagaimana apabila identitas memang orang tertutup dan sulit? Kalau sudah begini citrapun tidak dapat disembunyikan.

Memang pada akhirnya citra kita yang dipaksakan tidak akan bertahan lama, kecuali bersungguh-sungguh mau mengadakan perubahan maka akan terjadi hal-hal yang memberikan banyak sekali manfaat dan dengan sendirinya kesuksesa juga kesenangan maupun kebahagiaan.






Saturday 13 September 2014

Cara Mengembangkan Citra Diri

0 comments

Seseorang yang berhasil bukan karena dia mendapatkan fasilitas khusus, tetapi karena dia sendirilah yang mengangkat dirinya bisa jadi melebihi orang lain. Memang ada juga yang mengandalkan fasilitas tetapi hal-hal serupa ini bukan yang kita bicarakan, dan kitapun banyak melihat seseorang yang semata-mata didorong ke atas namun tidak mampu, dan ia akan jatuh juga, karena, apabila kita akhirnya diberikan kedudukan yang tertentu ---- malahan bisa jadi semacam fasilitas juga -- kemungkinan besar karena mereka yakin akan kemampuan kita.

Karena zaman sekarang tidak ada orang yang mau mengalami kerugian semata-mata karena memberikan bantuan pada mereka yang tidak mampu, terlebih mereka dengan kepribadian yang sulit, pemalas, tak bertanggung jawab, tidak jujur, sulit bekerja sama dengan orang lain.

Bagaimana citra diri kita banyak menentukan kesuksesan dan tentu saja cira kita memang sama dengan identitas; jangan hanya citra saja tetapi ternyata bukan demikian identitasnya. Citra kita adalah apa yang memantul ke luar yang datang dari dalam diri kita yakni identitas.

Tetapi ada juga citranya berlainan dengan identitasnya, di sinilah masalah itu bermunculan karena tidak dapat bertahan lama citra yang berbeda dengan identitasnya.

Kita masing-masing tentu saja memahami citra yang baik itu yang bagaimana, karena hal-hal yang serupa ini berdasarkan prinsip yang paling mendasar, sebagai misal "kejujuran", "keadilan", dan masih banyak lagi yang secara universal kita anut dan tidak akan ditelan waktu.

Namun ada beberapa yang dapat kita terapkan antara lain, seperti berikut ini:

  1. Lidah dapat dipegang dalam arti kata janji itu harus ditepati karena nilai seseorang ditentunkan bagaimana dia memegang kata-katanya. 
  2. Perhatikan seseorang yang canggung, angker, mereka mestinya belajar menyukai manusia. Apabila tidak, maka kehidupan mereka akan seterusnya diliputi kecurigaan. Memang dalam perjalanan hidup kita seringkali juga dikecewakan namun jangan samapi ini merusaka dan menjauhi manusia...tidak ada yang dapat menggantikan unsur manusia...apa boleh buat...
  3. Janganlah kikir dengan memberikan penghargaan apabila kita melihat ada seseorang yang berhasil, melakukan pekerjaan dengan baik, berilah penghargaan atau pujian dengan kalimat yang paling sederhana pun juga. 
  4. Kembangkalah minat pada apapun yang dikerjakan, tidak ada yang lebih memboankan dari seseorang yang sama sekali tidak mempunyai antusias, dia seseorang yang sama sekali tidak memiliki greget. 
  5. Melatih untuk mengingat nama mereka yang diperkenalkan pada kita, karena seringkali terjadi kita menganggap seseorang hanya penting apabila dia dapat memberikan sesuatu kepada kita. Bisa jadi satu saat ada saja yang dapat seseorang lakukan untuk kita, sedangkan kita pada mulanya sama sekali tidak mempunyai perhatian padanya. 
  6. Berilah dorongan dan spirit pada sesama kita dan dengan sendirinya kitapun akan merasakan adanya spirit.

Citra Diri Menentukan Keberhasilan

0 comments

Bagaimana Citra Diri Kita?


Untuk berhasil dalam menggali potensi diri, citra diri kita banyak menentukan, karena keberhasilan kita ditentukan juga oleh bantuan, dan dorongan sesama kita atau orang lain.

Sebab apapun yang kita lakukan, unsur manusia tidak dapat diabaikan. Sebagai misal, seorang penulis tentu membutuhkan orang lain yang membaca bukunya, dokter membutuhkan pasien, mereka yang bergerak dalam bidang perdagangan membutuhkan pembeli dan seterusnya, di mana jelas kita saling membutuhkan.

Memang ada juga sesekali terjadi seseorang memaksakan kemauannya apakah di bidang usaha atau politik, tetapi hal-hal serupa ini sudah kuno dan tidak akan bertahan lama, oleh karena yang paling utama apakah kita mendapat dukungan karena mereka memang tulus melakukannya ataukah terpaksa dan hal-hal lainnya yang tidak layak.

Marilah kita lebih jauh melihat mengapa kita membutuhkan orang lain untuk berusaha maju, karena citra diri kita banyak sekali ditentukan bagaimana orang lain memandang kita, dan ini banyak juga ditentukan oleh bagaimana kita berperan atau melakukan tugas dan apa saja yang kita lakukan dalam keseharian yang disebut juga dengan perfomance. Katakanlah satu nama dikemukakan pertanyaan pada para penasehatnya, "Bagaimana pendapat kalian tentang saudara/i A?"

Komentar bisa saja bermacam-macam, sebagai misaal ada yang mengatakan, "Dia rajin, berbakat... tapi tidak dapat bekerja sama dengan orang lan."_____"Orangnya ramah, dapat bekerja dengan baik tapi lemah tidak dapat membedakan antara tugas dan bukan tugas." ___" Orangnya baik, ramah, bertanggung jawab dan tegas, dia adalah orang yang tepat," dan masih banyak lagi macam komentar yang diberikan tentang citra diri kita?

Nah bagaimana citra diri kita?

Salah satu faktor yang penting adalah pribadi yang dapat bekerja sama dengan orang lain, disenangi, tegas, namun adil (fair), mempunyai tanggung jawab dengan apapun yang dia lakukan.

Hal-hal serupa ini jauh lebih penting ketimbang keterampilan teknis karena bidang ini dapat saja kita pelajari dengan makin banyak praktek soal teknis dapat kita pahami.

Sedangkan sifat, perilaku membutuhkan waktu dan kemauan keras untuk merubah. Coba perhatikan apabila satu nama dikemukakan apa saja pendapat dan komentar, apakah dia seorang berdisiplin tinggi, pemalas, sulit perangainya, tidak kosisten, tidak fair, dan masih banyak lagi pendapat yang kita kemukakan tentang seseorang. Hal ini coba kita terapkan pada diri kita sendiri.

Wednesday 10 September 2014

Pantun : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

0 comments

DEFINISI PANTUN


Syarat-syarat pantun sebagai berikut:
  1. Terdiri dari empat baris.
  2. Tiap-tiap baris terdiri dari 8 sampai 10 suku kata.
  3. Dua baris yang pertama disebut sampiran, dua baris berikutnya disebut isi.
  4. Pantun mementingkan rima akhir, maksudnya bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. 
Contoh:

Kalau ada sumur di ladang
boleh aku menumpang mandi
kalau ada umurku panjang
boleh kita berjumpa lagi

KLASIFIKASI PANTUN

Berdasarkan isinya pantun dapat dibedakan:
  • Pantun Anak-Anak
Contoh:

Berburu ke pada datar
mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bak bunga kembang tak jadi

  • Pantun Anak Muda
Contoh:

Jika pandai meniti buih
selamat badan ke seberang.
Jika tuan menaruh kash
boleh tuan datang bertandang.
  • Pantun Orang Tua
Contoh:

Bunga bakung di tepi kali
Sungguh indah dan menawan
Buat apa berilmu tinggi
Bila ditidak diamalkan.

  • Pantun Jenaka

Contoh:

Sungguh enak asam belimbing
tumbuh dekat tepi telaga
Sungguh enak berkawan sumbing
biar marah tetap tertawa

  • Pantun Teka-Teki
Contoh:

Buat apa bersedih hati
menanti kawan belum tiba
kalau tuan bijak bestari
kuda apa berkaki dua

Berdasarkan bentuknya pantun dibedakan menjadi:
  • Pantun Biasa. Seperti contoh yang telah dikemukakan di atas disebut pantun biasa.
  • Pantun Berkait. Disebut juga pantun berantai atau seloka. Pantun berkait terdiri dari beberapa bait yang sambung menyambung.
  • Talibun. Talibun semacam pantun juga, tetapi terdiri dari enam, delapan, atau sepuluh baris. Bila terdiri dari enam baris, maka tiga baris pertama merupakan sampiran, tiga baris berikutnya merupakan isi. 
  • Pantun Kilat. Ialah pantun yang terdiri hanya dua baris saja, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. 
Untuk saat ini, di dunia maya kita akan banyak mendapatkan berbagai variasi dari pantun di atas. Misalnya pantun anak muda: pantun rindu, pantun selamat malam, pantun rindu, atau pantun cinta.

Sastra: Jenis dan Ragamnya

0 comments

Pantun

Pantun? Inspirasi bisa datang kapan saja. Bahkan kemarin aku terinspirasi oleh pantun, sebuah budaya sastra lisan di tanah nusantara. Pantun dan puisi adalah bagian dari kasusastraan.  Lekat sekali budaya bangsa ini dengan keduanya.

Blog inipun berangkat dari nostalgia di tanah Melayu. Berbaris-baris pantun menghiasi kehidupan Melayu dan Nusantara.

Pantun adalah identitas bangsa. Ia tempat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan menyimpan berbagai kebijaksanaan hidup.

Dan tentunya pantun adalah bagian sastra Nusantara. Tapi pertama-tama pingin menulis tentang sastra.

Kesusastraan berasal dari kata dasar "suastra" mendapat imbuhan me-an. Susastra sendiri berasal dari gabungan kata "su" yang berarti "baik" dan "sastra" yang berarti tulisan "tulisan". Jadi "susastra" berarti tulisan yang baik.

MENGENAL SASTRA

Aduh, aku sebenarnya tidak begitu paham arti sastra. Meskipun aku seorang pencinta karya-karya sastra, tetapi kalau diminta untuk menjelaskan sastra secara teoritis... angkat tangan saja!

Hanya sedikit pengetahuan yang kudapatkan dari beberapa sumber tertulis. Mungkin berikut ini bisa memberikan sedikit gambaran mengenai sastra.

Kesusastraan berasal dari kata dasar "suastra" mendapat imbuhan me-an. Susastra sendiri berasal dari gabungan kata "su" yang berarti "baik" dan "sastra" yang berarti tulisan "tulisan". Jadi "susastra" berarti tulisan yang baik.

Kesusastraan Nusantara mempunyai arti jamak meliputi semua hal sastra yang ada di Nusantara. 

Usman Effendi mendefinsikan kesusastraan ialah...
semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang menimbulkan keindahaan.
Secara umum kesusastraan dibedakan menjadi dua macam.
  1. Kesustraan Lisan. Yaitu karangan atau ciptaan dalam bentuk bahasa lisan. 
  2. Kesusastraan Tulisan. Yaitu karangan atau ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa tulis. 
 Kalau dilihat dari bentuknya, kesusastraan dibagi menjadi beberapa.
  1. Puisi
  2. Prosa
Puisi adalah bentuk kesusastraan yang terikat oleh:
  • Banyaknya baris (berbait-bait)
  • Banyanya suku kata dalam baris
  • Sajak/rima bunyi akhir kata dalam baris
Prosa adalah bentuk kesusastraan yang bebas tidak terikat seperti pada bentuk puisi. Prosa dapat dibedakan:
  1. Prosa Biasa. Yaitu karangan yang berbentuk paduan antra prosa dan puisi.
  2. Prosa Liris. Prosa liris lebih mementingkan irama yang tidak terika oleh bait dan sajak. 












 

peripantun Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template