Monday 22 September 2014

Golongan Pribadi Berkualitas

Golongan yang Menyerah Total

Jauh di lubuk hati mereka yakin bahwa mereka memang sudah ditakdirkan untuk selalu merugi. Namun lain lagi apa yang mereka tampilkan ke permukaan. Mereka mengatakan, "Saya sudah puas kok begini... mau apa lagi...."

Sementara itu mereka lebih banyak menyusahkan orang lain, apakah sanak saudara atau dimana mereka bekerja karena sikap mereka yang tidak konsisten dan tidak bertanggung jawab.

Golongan yang Tidak Menyerah Total


Mereka bekerja. Mereka mempunyai cita-cita. Namun apabila harus bekerja keras lagi, merekapun menyerah dan lazimnya mengatakan, "Saya sudah mencapai tingkat yang paling tinggi, jadi saya merasakan sudah cukup banyak bekerja dan kalau bekerja lebih keras lagi bisa-bisa jatuh sakit ... toh saya hidup jauh lebih baik daripada rata-rata orang Indonesia, mau apa lagi?"

Sebenarnya mereka tidak puas dengan apa yang sudah mereka raih, mereka tahu mereka dapat berbuat lebih banyak lagi. Namun mereka tidak mau menerima pekerjaan yang menuntut tanggung jawab lebih besar.

Jauh di lubuk hati mereka takut karena mereka sebenarnya merasa tidak mampu, jadi bagaimana kalau ditertawakan orang? Karena itu mereka lebih baik merayap, ketimbang berdiri tegak menatap dunia.

Golongan Yang Tidak Pernah Menyerah


Anggota dari golongan ini memang tidak seberapa banyak. Mereka tidak membiarkan perasaan putus asa, pesimis menguasai diri mereka. Mereka sebaliknya menatap kehidupan dengan nafas optimis dan kesuksesan.

Mereka merasakan kehidupan ini penuh dengan tantangan, banyak kebahagiaan walau mereka babak belur dengan berbagai benturan. Kita masing-masing mau juga ada dalam kelompok ini, mendapatkan keberhasilan, kebahagiaan, kehidupan, dan pribadi yang berkualitas.

Memang untuk berada dalam golongan ini, kita harus mau menolak semua unsur-unsur negatif yang menekan kita dan ini banyak terdapat dalam lingkungan kita. Hal-hal serupa ini akan kita alami dalam kehidupan sehari-hari dan berada dalam lingkungan kita juga.

Sebagai misal Anda mengatakan, "Suatu hari saya mau keliling dunia dan membuat penulisan tentang perjalanan saya ini."

Bisa jadi teman-teman yang tidak pernah bermimpi untuk sekali waktu dapat keliling dunia lantas mengatakan, "Mana mungkin? Itu kan membutuhkan uang dan waktu." Malahan menertawakan Anda.











0 comments:

Post a Comment

 

peripantun Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template