Saturday 20 September 2014

Lingkungan Menentukan Kualitas Pribadi

Apabila kita berbicara tentang manusia yang berkualitas, bukan berarti karena pribadi tersebut mempunyai banyak harta. Karena kitapun mengetahui cukup banyak kisah tentang orang-orang yang mempunyai banyak harta tetapi berakhir dalam tragedi.

Malahan harta itulah yang telah membawa perpecahan dalam keluarga -- dan masih banyak lagi malapetaka lainnya -- dikarenakan harta.

Tetapi ita pun tahu kisah-kisah mereka yang menggunakan harta untuk perbaikan umat manusia. Begitu juga banyak orang yang hidup dalam serba keterbatasan harta namun mereka tetap mempunyai kualitas.

Kisah-kisah tentang pribadi yang melakukan tugas dengan sebaik-baiknya, jujur, dapat diandalkan, sehingga menyebut ataupun mendengar nama mereka kita pun lantas saja menggolongkan mereka dalam kelompok manusia yang mempunyai kualitas dan integritas.

Sebaliknya kitapun tahu mereka yang mempunyai banyak harta, tetapi mendengar nama mereka kitapun lantas merasakan mereka orang-orang yang tidak berkualitas.

Mengenai Cara Berpikir


Banyak hal dalam hidup kita, malahan semua yang berlangsung dalam perjalanan hidup manusia semuanya itu dimulai dari pikiran. Pikiran kita memang mempunyai mekanisme yang tidak ada tandingannya. Apabila kita arahkan maka ia akan menghasilkan kesuksesan, sebaliknya disalaharahkan ia akan juga membawa benturan dan tragedi.

Jalan pikiran kita, cara kita berpikir yang akan menentukan bagaimana nasib kita sekalipun juga. Pikiran adalah sesuatu yang mengendalikan langkah-langkah kita.

Marilah kita telusuri bersama-sama bagaimana pikiran kita bekerja dan mewarnai kehidupan kita.

Tubuh manusia bergerak, berfungsi, karena tubuh itu diberi makan dan minum. Kebugaran, kesehatan tubuh kita banyak sekali ditentukan apa yang kita makan dan minum apakah itu makanan yang terdiri dari daging, sayuran, vitamin, gerak badan dan masih banyak lagi yang kita lakukan dengan tubuh kita supaya tetap sehat dan bugar.

Bukan hanya tubuh yang membutuhkan makanan. Begitu pula pikiran kita. Makanan untuk pikiran tidak dalam bentuk pizza, dan lain sejenisnya yang dapat dibeli di toko swalayan. Makanan untuk pikiran kita didapatkan dari lingkungan, apa yang kita baca dan lihat juga dengar dan seribu satu macam kejadian yang mempengaruhi jiwa kita yang sadar maupun di bawah sadar.

Peikiran kita sadar atau tidak sadar mengkonsumsi berbagai kejadian yang kita dapatkan sehari-hari, apakah itu melalui media massa, pengalaman sehari-hari, dengan sanak keluarga, teman kerja dan masih banyak lagi.

Semuanya itu memang bagaikan makanan untuk benak kita, jalan pikiran kita, sehingga ini pun yang menentukan atau pun membentuk kebiasaan kita, sikap dan pribadi kita semuanya ditentukan oleh makanan yang diserap oleh benak.

Kita masing-masing mempunyai sejumlah kapasitas untuk berkembang. Namun seberapa banyak kita mengembangkan potensi dan bagaimana kita mengembangkannya, banyak tergantung oleh macam makanan yang kita konsumsi.

Benak, jalan pikiran, bagaimaan kita berpikir, memantulkan macam makanan apa yang kita konsumsi sebagaimana juga badan kita akan memantulkan apakah kita mempunyai cukup gizi atau sebaliknya.

Makanan benak dan pikiran memantulkan lingkungan kita. Ini dapat kita umpamakan, bagaimana kira-kira keadaan diri Anda andaikan dilahirkan dan dibesarkan di Amerika dan bukan Jakarta. Bagaimana kira-kira cara berpikir, dan makanaan apa yang Anda gemari?

Jelas akan berbeda sekali dengan keadaan diri kita saat ini. Ini lumrah karena kita memang dipengarui oleh lingkungan tempat kita dilahirkan, dibesarkan, dan sesungguhnya kita masing-masing adalah hasil dari lingkungan kita.

Kita dibentuk oleh lingkungan bagaimana kita berpikir, bersikap, dan bertindak yang dilakukan semuanya dipengaruhi oeh lingkungan sosial. Soal yang sepele saja, musik yang digemari, kalimat yang digunakan, selera makan, cara berpakaian, semuanya jelas dipengaruhi lingkungan.


0 comments:

Post a Comment

 

peripantun Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template