Pantun
Pantun? Inspirasi bisa datang kapan saja. Bahkan kemarin aku terinspirasi oleh pantun, sebuah budaya sastra lisan di tanah nusantara. Pantun dan puisi adalah bagian dari kasusastraan. Lekat sekali budaya bangsa ini dengan keduanya.Blog inipun berangkat dari nostalgia di tanah Melayu. Berbaris-baris pantun menghiasi kehidupan Melayu dan Nusantara.
Pantun adalah identitas bangsa. Ia tempat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan menyimpan berbagai kebijaksanaan hidup.
Dan tentunya pantun adalah bagian sastra Nusantara. Tapi pertama-tama pingin menulis tentang sastra.
MENGENAL SASTRA
Aduh, aku sebenarnya tidak begitu paham arti sastra. Meskipun aku seorang pencinta karya-karya sastra, tetapi kalau diminta untuk menjelaskan sastra secara teoritis... angkat tangan saja!Hanya sedikit pengetahuan yang kudapatkan dari beberapa sumber tertulis. Mungkin berikut ini bisa memberikan sedikit gambaran mengenai sastra.
Kesusastraan berasal dari kata dasar "suastra" mendapat imbuhan me-an. Susastra sendiri berasal dari gabungan kata "su" yang berarti "baik" dan "sastra" yang berarti tulisan "tulisan". Jadi "susastra" berarti tulisan yang baik.
Kesusastraan Nusantara mempunyai arti jamak meliputi semua hal sastra yang ada di Nusantara.
Usman Effendi mendefinsikan kesusastraan ialah...
semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang menimbulkan keindahaan.Secara umum kesusastraan dibedakan menjadi dua macam.
- Kesustraan Lisan. Yaitu karangan atau ciptaan dalam bentuk bahasa lisan.
- Kesusastraan Tulisan. Yaitu karangan atau ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa tulis.
- Puisi
- Prosa
- Banyaknya baris (berbait-bait)
- Banyanya suku kata dalam baris
- Sajak/rima bunyi akhir kata dalam baris
- Prosa Biasa. Yaitu karangan yang berbentuk paduan antra prosa dan puisi.
- Prosa Liris. Prosa liris lebih mementingkan irama yang tidak terika oleh bait dan sajak.
0 comments:
Post a Comment