Thursday 18 September 2014

Tentang Penghargaan dan Sikap Menghargai

Masing-masing kita membutuhkan penghargaan dan pujian, karena apabila kita sudah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya tetapi tidak juga dihargai maka kita akan menderita.

Terlebih apabila kita baru memulai satu pekerjaan, maka kita membutuhkan dorongan dan ini dapat bermacam-macam. Sesorang yang mempunyai perhatian terhadap apa yang kita dilakukan, ataukah atasan. Terlebih kita membutuhkannya dari seseorang yang dekat pada kita.

Tetapi seringkali justru hal ini tidak dapat kita lakukan, malahan yang didapatkan adalah cemooh atau ketidakpedulian, malahan kritik yang mematikan semangat.

Seorang kenalan saya, pria yang berbakat, tetapi apapun yang dia kerjakan tidak pernah mendapat penghargaan dari istrinya, malahan dia dicemooh dan dikatakan dia bekerja seperti kuli harian saja.

Hal ini merupakan duri dalam daging untuk pria ini. Sulit baginya menerima hal ini, tetapi karena ia amat mencintai istrinya sehingga dia tidak mau mengakui bahwa hal ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam dirinya.

Begitulah, apapun yang dia lakukan, dia sendiri tidak mendapat kepuasan darinya. Dia seperti anak kecil yang sedih, kecewa, karena ayah dan ibunya tetap mengatakan dia anak yang bodoh tidak dapat belajar dengan baik.

Walau pekerjaannya dihargai di perusahaan di mana dia bekerja, tetapi karena tetap saja dia tidak dihargai istrinya maka semua itu terpantul pada semua yang dia dapatkan semuanya habis begitu saja.

Siapa saja yang meminta uang apakah itu sebagai pinjaman yang tidak pernah dikembalikan selalu dia berikan. Istrinya begitu pula mengetahui akan kelemahan suaminya, karena rasa rendah diri yang mendalam maka ia akan melakukan apa saja yang diminta istrinya walau ini membuat dia kebingungan sendiri bagaimana memenuhi semuanya itu.

Akhirnya semua itu terpantul pada fisiknya, dia mudah sekali jatuh sakit apakah terserang penyakit pilek, sakit kepala berkepanjangan, dan masih banyak lagi gangguan lainnya karena rasa rendah diri yang belum teratasi.







0 comments:

Post a Comment

 

peripantun Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template